Ini 7 Alasan Tertutupnya Hati terhadap Alquran

Tajug  

Penyandang disabilitas netra membaca Alquran braile. (ANIS EFIZUDIN/ANTARA)
Penyandang disabilitas netra membaca Alquran braile. (ANIS EFIZUDIN/ANTARA)

4. Berpikir bahwa kisah-kisah Alquran tidak menjadi perhatian kita

Beberapa orang, kata dia, mungkin berpikir bahwa kisah-kisah yang diceritakan dalam Alquran tidak ada hubungannya dengan kita. Mengapa kita harus memperhatikan diri kita sendiri dengan generasi Nabi Musa, Esa, Hud (saw)? Mengapa kita harus peduli dengan negara-negara yang 'binasa'?

Pada prinsipnya, Alquran diturunkan kepada kita oleh Allah SWT untuk kita baca, renungkan isinya, dan pelajari dari perumpamaan dan kisah yang dikandungnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Memang, Alquran bukan hanya catatan sejarah seperti yang mungkin dipikirkan beberapa orang, melainkan panduan bagi umat manusia menuju jalan yang benar melalui penerapan berbagai alat. Kisah Alquran itu sendiri, adalah salah satu alat itu," tegasnya.

"Pasti ada dalam cerita mereka pelajaran bagi mereka yang mengerti. Alquran tidak pernah menjadi narasi yang dibuat-buat, tetapi konfirmasi dari apa yang sebelumnya, dan penjelasan rinci tentang segala sesuatu dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman". (Yusuf 12: 111)

5. Keasyikan dengan bacaan saja

Seringkali seorang mukmin sibuk dengan bacaan Alquran tanpa memperhatikan pemahaman makna yang sebenarnya.

Menurut Ali Al-Halawani, hasrat seorang mukmin untuk membaca Alquran tidak boleh mengarah pada ditinggalkannya perenungan terhadap makna dan pelajarannya. Oleh karena itu, kata dia, tidak dianjurkan untuk menyelesaikan pembacaan seluruh Quran dalam waktu kurang dari tiga hari; itu mencegah seseorang dari merenungkan ayat-ayatnya.

6. Kecintaan yang berlebihan terhadap kehidupan duniawi ini

Kita, kita semua, mencintai anak-anak kita, kekayaan, perhiasan, serta kenikmatan hidup duniawi. Namun, cinta ini harus moderat dan seimbang, dan tidak boleh bersaing dengan cinta untuk Alquran dan spiritualitas.

"Diperindah bagi manusia adalah cinta akan apa yang mereka dambakan – terhadap wanita dan anak laki-laki, sejumlah emas dan perak, kuda-kuda bermerek yang bagus, ternak dan tanah yang digarap. Itulah kenikmatan hidup duniawi, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang terbaik". (Al Imran 3:14)

7. Membaca Alquran saat lalai

Di antara tanda-tanda bahwa seorang mukmin tidak mendapat manfaat dari bacaan Alquran adalah membacanya dengan hati yang lalai. "Demikian pula, shalat yang dilakukan oleh orang yang lalai dan lalai tidak akan diterima," katanya.

"Maka ketika Al-Qur'an dibacakan, maka dengarkanlah dan perhatikanlah agar kamu mendapat rahmat". (Al-Araf 7:204)

Sumber:

https://aboutislam.net/shariah/quran/quranic-reflections/7-reasons-closure-hearts-toward-quran/2/

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image