Pertamina Berburu Profit, Menghapus Premium dan Perlalite, Konsumenpun jadi Korban

Bisnis  

Polisi melakukan pengamanan saat berlangsungnya pemasangan informasi harga terbaru bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU. (Antara).
Polisi melakukan pengamanan saat berlangsungnya pemasangan informasi harga terbaru bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU. (Antara).

Berikut Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan BP-AKR

1. Pertamina (Diperbarui sejak 3 September 2022):

Pertamax Turbo: Rp 15.900 per liter.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pertamina Dex: Rp 17.400 per liter.

Dexlite CN 51: Rp 17.100 per liter.

Pertamax: Rp 14.500 per liter.

Pertalite: Rp 10.000 per liter.

Solar Subsidi: Rp 6.800 per liter.

2. Shell (Berlaku sejak 1 September 2022):

Shell Super RON 92: Rp 15.420-15.750 per liter.

Shell V-Power RON 95: Rp 16.130-16.470 per liter.

Shell V-Power Diesel CN 51: Rp 18.310 per liter.

Shell V-Power Nitro+ RON 98: Rp 16.150 per liter.

3. Vivo (Berlaku sejak 5 September 2022):

Revvo 89 Rp 10.900 per liter.

Revvo 92 Rp 15.400 per liter.

Revvo 95 Rp 16.100 per liter.

4. BP-AKR (Berlaku sejak 14 September 2022):

BP 90: Rp 14.890 per liter.

BP 92: Rp 14.990 per liter.

BP 95: Rp 16.130 per liter.

BP Diesel: Rp 17.990 per liter.

Beberapa konsumen BBM yang ditemui Matapantura.co.id, Kamis (31/8/2023) mengatakan, sebaiknya pemerintah tidak menghapus BBM jenis Pertalite tersebut. Alasannya, pasca-pandemi Covid 19 belum lama ini, kondisi perekonomian masyarakat masih belum stabil.

Apalagi, hal itu pun dibarengi dengan tindakan pemutusan hubungan kerja (PHK) dari sejumlah perusahaan. Maka, bisa dipastikan rencana penghapusan Pertalite itu akan diikuti dengan kenaikan harga, walaupun pemerintah nantinya akan memberikan subsidi.

"Ya jadi korban masyarakat dengan penghasilan pas-pasan. Pasti akan merasakan dampaknya," ujar Jojo (30 tahun), karyawan percetakan di Indramayu, saat ditemui Matapantura.co.id, Kamis (31/8/2023).

Dia pun menceritakan saat BBM jenis Premium dihapus dan digantikan Pertalite. Itu kemudian diikuti dengan kenaikan harga. "Kan, Mas juga pasti merasakan dampaknya," ujarnya.

Sementara salah seorang distributor makanan ringan, Yono (35) juga mengakui hal serupa. Pengemudi truk boks makanan ringan itu harus merogoh kocek lebih dalam akibat kenaikan harga pertalite saat itu.

"Kalau sudah di lapangan, kan kita yang menangggun BBM kendaraannya. Dan saat itu, lumayan dampaknya," kata dia.

Dia pun khawatir dengan rencana pemerintah yang akan menghapus BBM Pertalite ini. "Ini kan kelihatan seperti akal-akalan pemerintah melalui Pertamina untuk menaikan pendapatannya (profit), walaupun nantinya dikatakan BBM bersubsidi. Yang pasti kita akan menanggung dampaknya," ucapnya. n Agus Yulianto

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image