Bagaimana Merangkul Kekuatan Doa

Tajug  

Doa memiliki banyak segi bagi kita; itu memerintahkan ibadah dan kesadaran spiritual di samping persatuan.(Dok. Republika)
Doa memiliki banyak segi bagi kita; itu memerintahkan ibadah dan kesadaran spiritual di samping persatuan.(Dok. Republika)

Meningkatkan persaudaraan

Ketika kita berdoa, kita semua memulai dengan Al-Fatihah dan kita semua berdoa dalam bahasa Arab, apa pun bahasa ibu kita. Kita menghadap ke arah yang sama dan menunaikan shalat 5 waktu dengan gerakan yang sama.

Saat salat berjamaah, kami berbaris bahu-membahu; tanpa memandang ras, budaya atau status keuangan. Kita setara dan kita bersatu sebagaimana kita semua mengucapkan amin secara serempak.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Doa memiliki banyak segi bagi kita; itu memerintahkan ibadah dan kesadaran spiritual di samping persatuan. Mereka bukanlah orang asing di kiri dan kanan Anda, mereka adalah saudara dan saudari.

Satu umat. Meskipun kita tidak selalu bertindak seperti satu umat dan sebagian dari kita merasa lebih diterima dibandingkan yang lain, pada akhirnya kita adalah satu umat.

Doa adalah jembatan untuk mempersatukan kita dan hal ini juga berlaku bagi keluarga kita. Kita harus berdoa bersama keluarga, tidak selalu berdoa sendirian. Pada saat-saat pergolakan atau krisis emosi, kita berkumpul dengan keluarga kita atau jemaat untuk berdoa bersama.

Meningkatkan Iman untuk Meningkatkan Ketahanan Emosi

Kadang-kadang kita mendengar orang-orang beriman bertanya bagaimana mereka dapat meningkatkan iman mereka, ini bukanlah jawaban yang sederhana tetapi kita selalu bisa memulainya dengan berpegang teguh pada lima rukun. Kita tahu bahwa shalat adalah salah satu dari lima pilar ini dan merupakan salah satu pilar yang sangat penting.

“Sesungguhnya amalan pertama yang dimintai pertanggung jawaban seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika lengkap maka ia berhasil dan selamat, namun jika cacat maka ia gagal dan rugi”. (Shahih At-Tirmidzi 413)

Kekuatan doa dalam Islam tidak seperti doa-doa lainnya, kita menyucikan diri dengan wudhu dan seluruh tubuh kita adalah bagian dari proses ibadah seperti kita rukuk dan sujud. Ini adalah bentuk ibadah yang menggabungkan tubuh dan pikiran.

Umat kita sedang menghadapi banyak kesulitan, namun kita dapat memperkuat ketahanan dan kemampuan kita untuk menghadapinya jika kita memperkuat iman kita. Dengan tetap teguh dalam shalat, kita lebih membuka diri terhadap hikmah dan rahmat Allah yang tak terbatas (yang dimuliakan dan diagungkan).

Ketika keimanan kita bertumbuh, kita mendapati diri kita lebih cenderung mengucapkan Alhamdulillah dibandingkan “mengapa saya” ketika menghadapi kesulitan. Hati kita terasa lebih bersyukur dan penuh cinta kepada Sang Pencipta, baik saat kita sedang berada di masa kemudahan maupun saat masa cobaan.

Pikiran Terakhir

Kekuatan doa lebih besar dari yang kita sadari, ini adalah ibadah pertama yang harus kita pertanggungjawabkan sehingga ini harus menunjukkan besarnya beban yang ditanggungnya.

Doa adalah ibadah, namun lebih dari itu. Ini adalah berkah yang mengingatkan kita 5x sehari tentang tujuan kita, mengabdi kepada Allah SWT.

Di dalam ketundukan itu terdapat ketenangan dan kekuatan yang luar biasa jika kita mendekati doa dengan fokus dan dari hati. Salah satu momen terindah dalam hari-hari kita adalah ketika air mata membasahi sajadah kita; ini adalah tanda keikhlasan hati kita. Sebagaimana azan mengingatkan kita, berdoalah dan raihlah kesuksesan. n Agus Yulianto

Sumber:

https://aboutislam.net/family-life/self-development/how-to-embrace-the-power-of-prayer/

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image