Konflik Kesultanan Kasepuhan Cirebon 'Memanas', Pintu Kompleks Makam Gunung Jati Digembok

Jogregan  

Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat. (Dok. Republika)
Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat. (Dok. Republika)

Patih Sepuh mengatakan, keluarga sebenarnya datang untuk ziarah dan melaksanakan tradisi Grebeg Syawal. "Kami mengadakan tradisi Grebeg Syawal, intinya ke sana silaturahmi ke leluhur, berdoa, bermunajat kepada Allah SWT. Sebagai penerus, kita harus mengingat jasa para leluhur," kata Patih Sepuh kepada wartawan.

Terkait adanya kejadian penutupan pintu tersebut, Patih Sepuh mengaku, sangat menyesalkan. Kata dia, tindakan tersebut semestinya tidak perlu terjadi.

"Kami sangat prihatin. Kami sebetulnya ingin ziarah, seharusnya tidak ada tindakan penutupan pintu ke akses makam orang tua," ungkapnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Atas kejadian ini, Patih Sepuh mengaku akan berembuk dengan keluarga. Kemudian mempertanyakan kenapa sampai harus ada penutupan pintu.

Seperti diketahui, kejadian serupa pernah juga terjadi pada tahun lalu. Di mana terjadi penggembokan akses masuk.

Kondisi ini tidak lepas dari polemik takhta di Keraton Kasepuhan Cirebon pasca-penobatan Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan. n Agus Yulianto

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image