Memaksimalkan Qiyamul Layl, Ini 15 Hadits tentang Shalat Malam

Tajug  
Tarawih malam pertama di Masjidil Haram. - (Saudigazette)
Tarawih malam pertama di Masjidil Haram. - (Saudigazette)

Qiyam-ul-Layl atau shalat malam, juga dikenal sebagai tarawih dan tahjjud, adalah salah satu cara terbaik untuk memaksimalkan keberkahan di bulan Ramadhan.

Manfaat dari ibadah khusus ini sangat banyak. Hal ini disebut dalam berbagai ayat Alquran dan hadits. Malam-malam Ramadhan adalah kesempatan sempurna untuk mengembangkan kebiasaan menjalankan Qiyam-ul-Layl.

Dikutip dari //aboutislam.net//, Senin (25/4/2022), berikut ini adalah 15 hadits yang menunjukkan pentingnya ibadah ini dan tuntunan Nabi SAW tentangnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Nabi yang Bersyukur

1. `Aisyah, istri Nabi (semoga Allah meridhoinya) mengatakan: Ketika Nabi SAW berdoa (sholat malam/Qiyamul layl), dia akan berdiri sampai (kulit) kakinya membengkak. Jadi saya bilang: “Wahai Nabi Allah, apakah kamu berbuat demikian padahal Allah telah mengampuni segala kesalahanmu?”

Dia menjawab: "Bukankah aku harus menjadi hamba Allah yang bersyukur?" (Muslim)

Teladan Nabi

2. `Abdullah ibn Mas`ud ra mengatakan: Saya berdoa pada suatu malam dengan Nabi SAW dan Dia terus berdiri sampai saya berpikir untuk melakukan sesuatu yang buruk.

Abdullah ditanya, "Apa itu?"

Dia berkata: "Saya berpikir untuk duduk dan meninggalkannya." (Al-Bukhari dan Muslim)

3. Hudhaifah ra mengatakan: Saya berdoa dengan Nabi SAW suatu malam dan dia mulai membaca [surat] Al-Baqarah.

Saya pikir dia akan membungkuk di akhir seratus ayat, tetapi dia melanjutkan; jadi saya pikir dia mungkin akan membaca seluruh surah dalam satu rakaat.

Dia terus membaca dan saya memiliki keyakinan bahwa dia akan sujud setelah menyelesaikan Surah. Namun, dia melanjutkan dan memulai [surat] An-Nisaa’ dan membaca semuanya.

Kemudian dia memulai [surat] Aal `Imran dan membacanya.

Dia membaca dengan santai: ketika dia mencapai sebuah ayat yang merujuk pada Kemuliaan Allah, dia memuliakan Allah; ketika dia membaca sebuah ayat yang berisi doa, dia akan berdoa kepada Allah; dan ketika dia menemukan sebuah ayat yang berhubungan dengan toisti`adha (mencari perlindungan Allah), dia meminta perlindungan kepada Allah.

Kemudian dia membungkuk dan mengulangi (sambil membungkuk): 'Subhana rabbia al-`adheem' (Maha Suci Tuhanku.) Rukunya berlangsung hampir sama dengan waktu berdirinya.

(Kemudian, saat kembali ke postur berdiri setelah ruku`) dia berkata: Sami`Allahu liman Hamidah, rabbana walka al-Hamd

Allah menjawab siapa pun yang memuji-Nya

Ya Tuhan, milik-Mu adalah pujian

Dia berdiri hampir sama lamanya dengan waktu yang dia habiskan untuk membungkuk. Dia kemudian bersujud dan berkata:

Subhana Rabbia Al-A`la (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi)

Waktu sujudnya hampir sama dengan waktu berdirinya. (Muslim)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image