Bupati Nina, Ngarot, dan Menghapus Imej 'RCTI'

Jogregan  
Bupati Indramayu Nina Agustina

.

INDRAMAYU -- Daerah pesisir pantai utara (Pantura) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jabar, masih menyimpan sebutan kelam 'randa cilik turunan Indramayu' ('RCTI'). Kondisi ini pun tak terlepas dari masih tingginya kasus pernikahan dini yang kerap berujung pada perceraian.

Fakta itulah yang mendorong Bupati Indramayu Nina Agustina untuk menghapus imej negatif tersebut. "Anak-anak usia sekolah harus terus menerus diedukasi terkait pernikahan dini ini," katanya kepada matapantura.republika.co.id, belum lama ini.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Jangan sampai, lanjut Nina, kasus-kasus pernikahan dini yang berujung pada perceraian itu berdampak negatif terhadap mereka, terutama kaum wanitanya. "Imej 'RCTI' harus dihapus dari bumi Indramayu. Lindungi anak-anak kita dari dampak negatif seperti itu," tegasnya.

Karena itu, Bupati mengajak, semua pihak untuk bersama-sama memberikan perlindungan terhadap anak-anak dari kasus pernikahan dini itu dengan memberikan edukasi secara berkesinambungan. "Orang tua harus menjaga anak-anaknya dari pengaruh budaya negatif. Jangan malah mendorongnya demi mencari keuntungan sesat," ucap Nina.

Dia pun mencontohkan budaya tradisional Ngarot asal Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Menurutnya, upacara ngarot diikuti oleh generasi muda dan berlangsung dari tahun ke tahun tanpa putus.

"Hebatnya lagi, para peserta Ngarot yang muda-mudi itu, semua masih perawan dan perjaka. Padahal, kehidupan di desa sangat rawan dengan pernikahan muda. Ini yang harus dijadikan contoh bagi generasi milinial, bahwa menjaga kesucian itu sangat bernilai dan bermanfaat di kemudian hari," tegasnya.

Di sisi lain, kata Bupati, upacara ini juga tak lain sebagai sarana sosialisasi kepada generasi muda Lelea, agar mereka senantiasa dapat mencintai desanya. "Mereka tidak perlu merantau ke negeri orang untuk mencari uang. Karena di desa mereka pun sebenarnya banyak yang bisa dikerjakan," ucap Nina.

Sayangnya, ungkap Nina, masih ada 'PR' berat untuk mengawal generasi milenial ini dari pengaruh budaya negatif. "Dan ini tugas kita semua untuk menjadikan Indramayu lebih baik ke depannya," tutur Nina.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image