800 Mubalighoh Serukan Jihad dan Khilafah untuk Palestina
MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 800-an Mubalighoh Aswaja dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat, bersuara lantang untuk Palestina.
Ratusan mubalighoh ini menyeru penguasa negeri-negeri muslim agar mengirimkan pasukan militer untuk berjihad mengusir Israel. Selain itu, mereka juga mengajak umat Islam untuk menegakkan khilafah melalui multaqa Mubalighoh Aswaja yang diselenggarakan sepanjang pertengahan bulan Juni hingga Juli 2024.
Multaqa Mubalighoh Aswaja ini mengambil tema “Khilafah dan Jihad Solusi Palestina”. Acara ini adalah forum politik bagi para mubalighah untuk menyerukan suara yang sama sekaligus membangun kesamaan pandangan, dan langkah perjuangan demi mewujudkan solusi hakiki atas persoalan Palestina.
Sudah sembilan bulan, sejak 7 Oktober 2023, serangan brutal Israel masih terus berlangsung. Sebanyak 38 ribu warga Palestina terbunuh dan 2,3 juta orang lainnya mengungsi. Sudah belasan ribu anak tewas dan jutaan anak kehilangan keluarganya.
Kekejaman Israel semakin nyata ketika serangan membabibuta ditujukan ke kamp-kamp pengungsian. Semakin hari situasi di Palestina semakin memburuk, yang membuktikan apa yang dilakukan Zionis Isreal adalah sebuah genosida.
Mubalighah Aswaja Jawa Timur Ustazah Nurul Imaroh menjelaskan, bahwa persoalan Palestina berawal dari pendudukan Zionis di tanah Palestina. Bahkan sejak pendudukan itu dimulai tahun 1948, wilayah Palestina semakin menyempit dan hanya menyisakan 15 persen.
"Keberadaan Israel semakin kuat lantaran didukung oleh negara adidaya, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Sehingga semakin nampak penjajahan yang dilakukan Israel," ucap dia, Jumat (19/7/2024).
"Keberadaan Israel semakin kuat lantaran didukung oleh negara adidaya, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Sehingga semakin nampak penjajahan yang dilakukan Israel," ujarnya ungkap Ustazah Hj. Padliyati, S.T. dari Sumatera Selatan menambahkan.
“Kami Mubalighah Aswaja menyeru kepada penguasa negeri-negeri muslim untuk mengirimkan pasukan militer untuk berjihad mengusir Israel dari bumi Palestina".
"Kami mengajak seluruh umat Islam untuk bersegera menunaikan kewajiban menegakkan Khilafah Islamiyah institusi penerap Islam Kaffah dan junnah (perisai) yang akan melindungi Palestina dari penjajahan Israel dan menjaga kemulian Islam dan kaum muslimin,” tandasnya.
Ada empat poin pernyataan sikap yang diserukan dalam multaqa Mubalighoh Aswaja, sebagai berikut:
1. Palestina adalah tanah kharijiyah, milik kaum muslimin seluruh dunia, bukan hanya milik bangsa Palestina. Karena itu haram hukumnya mengambil kembali dari tangan kaum muslimin hingga hari kiamat. Siapa saja yang berusaha mengambilnya maka ia akan berhadapan dengan kaum muslimin di seluruh dunia.
2. Diamnya kaum muslimin karena adanya sekat-sekat nasionalisme hingga Palestina berjuang sendirian menghadapi kebrutalan Israel, sementara kaum muslimin hanya sekadar mengirim bantuan logistik dan doa, menunjukkan sungguh nasionalisme telah meminggirkan ikatan akidah Islam sebagai pemersatu umat Islam di dunia.
3. Apa yang dilakukan oleh Israel adalah bentuk penjajahan dan genosida terhadap bangsa Palestina. Karena itu harus dihentikan dengan jalan jihad, bukan dengan perundingan dan membagi Palestina menjadi dua negara: negara Israel dan Palestina.
4. Persoalan Palestina adalah persoalan politik karena tidak adanya kekuatan dunia yang mampu menyatukan seluruh kaum muslimin dalam satu komando jihad melawan Israel, yaitu Khilafah Islamiyah. Sementara PBB, AS, dan negara besar lainnya menjadi pendukung sekaligus penyokong Israel. Karena itu, Khilafah Islamiyah adalah kebutuhan mendesak Umat Islam untuk melindungi kaum muslimin dari kafir penjajah.