Jogregan

Ngeri, Bukannya Bawa Buku, Tas Pelajar Malah Berisi Celurit

Senjata tajam berupa celurit yang diamankan petugas Polsek Depok dalam kasus pelajar SMP yang membawa senjata tajam. (Dok Humas Polresta Cirebon)

CIREBON – Aksi sejumlah pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Cirebon ini sungguh tidak terpuji. Bukannya membawa buku pelajaran, mereka justru membawa senjata tajam berupa celurit dan pedang.

Video mengenai aksi mereka yang mengacungkan senjata tajam itupun viral di media sosial. Dalam video berdurasi 0,43 detik itu, terlihat kedua kelompok pelajar, yang masing-masing berboncengan tiga orang menggunakan sepeda motor, berpapasan di Desa Karangwangi, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, pada Senin (24/1) sore.

Salah satu kelompok kemudian mengacungkan celurit dan berusaha membacok pelajar dari kelompok berlawanan yang terlihat berusaha menghindar. Adapula pelajar yang tampak mengacungkan pedang panjang. Beruntung, aksi itu tak sampai berlanjut dan pelajar yang membawa senjata tajam terlihat pergi meninggalkan lokasi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Petugas Polsek Depok yang mendapat informasi mengenai peristiwa itu langsung bergerak cepat dengan mendatangi lokasi. Selain meminta keterangan para saksi, petugas juga mengumpulkan bukti-bukti di lapangan.

Hasilnya, petugas menemukan tas ransel berwarna hitam yang berisi empat senjata tajam jenis celurit di lokasi kejadian. Barang bukti itu langsung diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.

‘’Kasusnya masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut. Kami juga telah mengamankan enam pelajar dan barang bukti lainnya berupa sepeda motor dan pedang,’’ kata Kapolsek Depok, AKP Rynaldi Nurwan, Selasa (25/1/2022).

Rynaldi mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang mengupayakan langkah mediasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Diharapkan, langkah tersebut bisa mencegah agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan sementara, para pelajar yang membawa senjata tajam tersebut merupakan siswa SMP di wilayah Kecamatan Plumbon dan Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. Aksi itu dilatarbelakangi pemukulan terhadap salah satu pelajar beberapa waktu lalu.

‘’Mereka berniat melakukan pembalasan dengan melakukan penyerangan,’’ tandas Rynaldi. N lilis sri handayani

Berita Terkait

Image

Geber Internasionalisasi, LK-KUI UMC Kirim Delegasi Summer Exchange ke Asia University

Image

Wali Kota Cirebon dan Gubernur Jabar Berbalas Pantun Tentang Jadi Presiden, Ini Isinya

Image

Berbekal Toa, Wali Kota Cirebon Turun ke Pasar Ingatkan Prokes