Petani di Kedokanbunder Siap Kembangkan Beras Organik

Bisnis  
Panen beras organik di KEcamatan Kedokanbunder. (Dok Pemcam Kedokanbunder)
Panen beras organik di KEcamatan Kedokanbunder. (Dok Pemcam Kedokanbunder)

INDRAMAYU -- Permintaan beras organik dari Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu terus meningkat. Karena itu, para petani di daerah tersebut bertekad untuk terus mengembangkan penanaman padi untuk menghasilkan beras organic.

Beras organik dihasilkan dari padi yang dalam penanamannya tidak menggunakan pupuk kimia. Harga di pasarannya pun bisa mencapai Rp 17 ribu - Rp 20 ribu per kilogram, jauh lebih mahal dibandingkan dengan beras non organik.

Saat ini, luas areal sawah yang ditanami padi organik di Kecamatan Kedokanbunder baru tersebar di dua desa, yakni Desa Jayalaksana seluas dua hektare dan Desa Kedokanbunder Wetan seluas tiga hektare.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Padahal, permintaan dari daerah lain terhadap beras organik asal Kecamatan Kedokanbunder cukup tinggi. Yakni, mencapai 200 ton per bulan. Sayang, permintaan tersebut belum bisa dipenuhi oleh para petani di Kecamatan Kedokanbunder.

Untuk memenuhi permintaan beras organik tersebut, BPP Kecamatan Kedokanbunder terus melakukan pengembangan terhadap luas sawah yang akan ditanami padi organik.

‘’Saat ini baru lima hektare, tapi kita ingin penanaman padi organik ini bisa mencapai 47 hektare,’’ kata Kordinator Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Kedokanbunder, Oyot, Selasa (29/3/2022).

Untuk mencapai target tersebut, maka pendekatannya diawali kepada para pengurus kelompok tani yang ada di Kecamatan Kedokanbunder terlebih dahulu.

Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi, mengatakan, peluang pemasaran beras organik sangat terbuka lebar. Bahkan, beras organik lebih mahal dibandingkan dengan beras biasa sehingga akan memberi keuntungan lebih pada petaninya.

‘’Permintaanya sangat besar terutama dari luar daerah, namun para petani kita baru memenuhi kebutuhan dalam daerah saja. Secara bertahap kita dorong untuk pengembangan areal sawah untuk ditanami padi organik,’’ tegas Atang.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sri Trusmi Desa Kedokanbunder Wetan, Waklan, yang juga petani penanam padi organik menjelaskan, permintaan pasar beras organik tersebut terutama datang dari daerah Yogyakarta.

‘’Permintaannya banyak, tapi kami belum bisa memenuhinya. Padahal ini pasar potensial untuk beras organik,’’ tandas Waklan.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image