Sampah Terhampar di Pantai Dadap, Ini Langkah Bupati Nina

Jogregan  
Hamparan sampah memenuhi pantai Dadap, Senin (17/1/2022). (Lilis Sri Handayani)

INDRAMAYU – Pemkab Indramayu akan segera mengambil langkah untuk mengatasi hamparan sampah yang membentang di pantai Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Masyarakat pun diminta untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan mereka.

‘’Hari Kamis (20/2/2022) akan kita lakukan pembersihan,’’ ujar Bupati Indramayu, Nina Agustina, saat ditemui usai peluncuran Vaksinasi Booster, di Pendopo Kabupaten Indramayu, Selasa (18/1).

Upaya bersih-bersih pantai itu akan melibatkan sejumlah instansi terkait. Selain itu, masyarakat setempat juga akan dilibatkan untuk bersama-sama membersihkan hamparan sampah di pantai tersebut.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tak hanya itu, Satgas Penanganan Sampah juga akan dibentuk di setiap desa dan kecamatan. Satgas tersebut diharapkan bisa menangani sampah di desa dan kecamatan masing-masing, dengan melibatkan peran aktif masyarakat.

‘’Itu sudah kita sampaikan ke kuwu dan camat,’’ tukas Nina.

Nina mengakui, sampah menjadi problema terbesar dalam masalah lingkungan, terutama di saluran dan perairan. Apalagi di musim penghujan seperti sekarang, otomatis sampah terbawa dari sungai dan laut.

‘’Kita harapkan kepada masyarakat agar jangan membuang sampah sembarangan. (Selama ini) sungai dianggap tong sampah besar. Ada kursi, kasur, bantal dan lainnya dibuang ke sungai,’’ cetus Nina.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Aep Surahman, menjelaskan, sampah yang terhampar di Pantai Dadap sebenarnya bukan berasal dari Dadap. Namun, sampah tersebut terbawa oleh aliran air sungai maupun arus laut hingga akhirnya menumpuk di pantai Dadap.

Aep mengungkapkan, dalam acara bersih-bersih pantai Dadap, selain melibatkan sejumlah instansi maupun masyarakat, akan didatangkan pula alat berat.

‘’Itu tidak bisa seluruhnya dibersihkan secara manual, harus pakai alat berat,’’ terang Aep.

Aep mengatakan, upaya pencegahan agar sampah tidak kembali menutupi pantai Dadap, maka dibutuhkan edukasi kepada masyarakat. Dia menilai, kesadaran masyarakat menjadi solusi utama untuk mencegah hamparan sampah.

Aep menilai, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah. Selama ini, tak sedikti warga yang membuang sampah ke saluran ataupun sungai. Selain mencemari sungai, sampah itu juga akhirnya mengalir menuju pantai dan laut.

‘’Itulah permasalahannya. Yang harus kita edukasi adalah masyarakat agar partisipasi dan kepedulian mereka meningkat untuk tidak membuang sampah sembarangan,’’ tukas Aep.

Aep menambahkan, pembersihan pantai Dadap akan diupayakan untuk dilakukan secara rutin. Namun dengan keterbatasan sarana dan prasarana, dia kembali meminta agar masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Sementara itu, mengenai SatgasPenanganan Sampah, Aep mengakui, belum semua desa dan kecamatan memilikinya. Meski adapula desa dan kecamatan yang sudah mulai berjalan.

‘’Sebagian ada yang masih berproses,’’ terang Aep.

Aep berharap, satgas tersebut dapat menangani sampah di masing-masing desa dan kecamatan. Selain ittu, satgas juga bertugas melakukan edukasi ke masyarakat maupun penegakkan low enforcement agar ada efek jera.

‘’ Tapi yang kita utamakan edukasinya dulu ke masyarakat,’’ cetus Aep.

Seperti diberitakan, hamparan sampah memenuhi pesisir pantai Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Kondisi itu menimbulkan bau dan pemandangan yang tak sedap.

Berdasarkan pantauan Republika, Senin (17/1), hamparan sampah itu membentang di sepanjang pesisir Dadap di sekitar tempat pelelangan ikan (TPI) Ngupaya Mina. Sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik.

Kepala Desa Dadap, Asyirqin Syarif Wahadi, menyatakan, sampah yang terhampar di pesisir pantai Dadap bukan berasal dari masyarakatnya. Dia mengatakan, sudah menyediakan tempat pembuangan sampah sehingga waragnya mmebuang sampah ke tempat tersebut.

‘’Kalau yang di pantai itu sampah kiriman, bukan dari Desa Dadap,’’ tegas Asyirqin.

Asyirqin mengungkapkan, desa yang dipimpinnya itu berada di ujung wilayah sehingga langsung berhadapan dengan laut. Karena itu, desanya menjadi muara dari sungai-sungai desa lainnya. Sampah dari sungai-sungai lain itulah yang akhirnya mengalir dan memenuhi pantai Dadap.

Asyirqin berharap, sungai-sungai di setiap perbatasan desa bisa dipasang saringan sampah. Dengan demikian, setiap desa menjadi tahu sampah warganya masing-masing sehingga mereka pun memiliki tanggung jawab untuk memersihkannya.

‘’Kalau seperti itu enak, setiap desa punya tanggung jawab masing-masing. Tidak dialirkan begitu saja sehingga akhirnya menumpuk di sini (pantai Dadap),’’ tandas Asyirqin. N lilis sri handayani

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image